Kamis, 13 September 2012

In My Room

  • Title : In My Room
  • Main Casts : Kim Kibum Key(SHINee), Park Eun Jae
  • Support Cast : Onew, Lee Taemin, Choi Minho, Kim Jonghyun(SHINee)
  • Rating : NC 21+
  • Genre : Romance, Friendship
  • Author : iinelfishy
-Key POV

“Chagiya…nae
saranghae…” Ku peluk ia dari arah belakang dan ku bisikkan kata-kata
itu ditelinganya, membuatnya menggeliat kegelian.
“O..Oppa…hentikan itu…”
“Wae, Eun Jae-ah ? Aku mencintaimu..apa kau tidak mencintaiku ?” Lalu kuciumi telinganya dan kubelai lembut rambutnya.
“An..anni..bukan begitu…nado saranghae, oppa..tapi..” Kulihat pipinya bersemu merah, semakin menggodaku.
“Tapi apa ? Hemm ?”
“Kita diapartemen, dan disini ada dongsaeng dan hyungmu yang lain…”
“Lalu kenapa ? Eun Jae-ah..saranghae…saranghae..” Aku mulai mengelus leher putihnya. Dia kembali bergidik.
“A..aku..malu jika mereka tahu kita bermesraan disini.”

“Hemm…tenang
saja. Ini apartemen kami, tapi sekarang kita ada dikamarku, hanya ada
kita disini.” Aku sudah tidak tahan jika keadaannya begini, kami hanya
berduaan dikamarku, sedangkan Minho, Taemin, Onew&Jonghyun hyung
sibuk dengan dunianya masing-masing. Mereka berempat adalah sahabat
karibku, kami sudah menganggap satu sama lain seperti keluarga.
Sedangkan aku sudah menikah dengan yeoja yang ada didepanku ini.

Aku
Key, berumur 23 tahun dan istriku masih 21 tahun, kami sudah menikah.
Sebenarnya aku ingin punya apartemen sendiri, tetapi aku tidak punya
waktu untuk mencari apartemen karena sibuk dengan pekerjaanku, jadilah
untuk sementara kami tinggal disini.

Aku dan Eun Jae sudah lama
berpacaran, saat masih kelas satu SMA, dan hubungan itu dapat kami
pertahankan hingga sekarang. Menurutku, dia adalah yeoja yang sangat
sempurna, dimataku, ia yang paling indah, tidak ada yang lain. Eun Jae
baru saja lulus dari KyungHee university, universitas yang sama
denganku, setelah aku lulus,aku meneruskan bisnis milik appaku.
Sedangkan Eun Jae meneruskan cita-citanya menjadi seorang model. Aku
melamarnya saat ia mendapatkan penghargaan pertamanya sebagi model,
sebulan kemudian kami menikah dan usia pernikahan kami sudah setahun.

Tapi
aku belum pernah menyentuhnya, meski kami sudah suami istri, aku
terlalu sibuk dengan bisnisku, begitu juga dengannya, banyak pemotretan
yang harus ia jalani.

Dan untungnya sekarang kami sudah mempunyai
cukup waktu, ia mengurangi sedikit aktivitasnya dan aku berusaha selalu
pulang cepat agar dapat bertemu dengannya.

Aku ingin segera
merasakan tiap detail bagian tubuhnya, menjadikannya hanya milikku
seorang, hanya aku yang dapat menyentuhmya, dia milikku.

“Eun
Jae-ah…tatap aku. Jangan hanya tertunduk malu begitu.” Aku berhenti
mencium lehernya. Lalu perlahan ia membalikkan badannya, kini ia tepat
berada didepanku. Mukanya masih bersemu merah, ia terlihat malu,
wajahnya manis sekali ! Ditambah dengan ia mengenakan baju tidur
terusan selutut, aih, aku mana tahan !

“Op…oppaa…” Akhirnya ia
menatapku walaupun masih ragu-ragu. Apa yang harus ia takutkan ? Kenapa
harus malu ? Toh kami sudah suami istri.
“Tenanglah chagi…aku tak akan menyakitimu.” Lalu kuraih wajahnya dan mendekatkannya ke wajahku.
“Apa..yang..ingin kau lakukan ?” Katanya gugup, aku dapat merasakan hembusan nafasnya yang tidak beraturan.
“Aku…ingin kau Eun Jae-ah..semuanya..matamu, bibirmu, tubuhmu, biarkan aku merasakannya, biarkan aku memilikinya.”
“Key…jangan sekarang…K..Key..”

Aku
tidak peduli dengan apa yang ia katakan, aku sudah tidak tahan lagi.
Wajah kami benar-benar dekat sekarang, sudah tidak ada jarak. Tunggu
apa lagi ?
“Kalau tidak sekarang, lalu kapan ? Setelah kau jadi model internasional ? Terlalu lama..Eun Jae-ah…please ?”

Eun
Jae hanya diam, tangannya yang tadi kugenggam terasa basah, berkeringat
dan bergetar, rupanya ia benar-benar gugup. Ia juga tidak menatapku,
malah memejamkan matanya. Perlahan, kudekatkan bibirku ke bibirnya,
kumiringkan wajahku agar mudah menjangkaunya.
“Saranghae…chagiya…” Ku lumat langsung bibir mungilnya, dan kupegangi wajahnya agar tidak bergerak.

“Mmphh…”
Hanya suara kecil itu yang ia keluarkan. Aku terus menciuminya dengan
nafsu,kutekan bibirku lebih dalam agar ia mau membukakan mulutnya. Lama
aku memainkan bibirku, ia tetap menutup rapat mulutnya, aihh. Aku tidak
tahan lagi ! Kulepas ciumanku, dan dia bernafas lega.
“Kau pikir kita sudah selesai ? Belum, Eun Jae-ah…”

“Eh
? Oppa…….aawhh !”Saat itu juga aku mencubit hidungnya dan membuatnya
sedikit berteriak, langung kukulum bibirnya dan kumasukkan lidahku. Dia
terkejut dengan perlakuanku, nikmati saja, Eun Jae-ah…

“Ahhm…mmph…”
Dia kembali mendesah pelan. Ku lanjutkan kegiatanku, kumainkan lidahku
menelusuri rongga mulutnya, kujilati terus dan kutahan lidahnya untuk
tetap ada dibawahku. Tanganku yang tadi memegangi wajahnya kini
mengelus lembut lehernya.

“Ahhh…Hhmmph…hhh…”Dia bergidik lagi,
memang ini yang ku mau, mendengar desahannya yang membuatku semakin
tergoda. Tangannya meremas kuat baju kaus dalam yang kukenakan, dan
sedikit demi sedikit ia melingkarkan tangannya keleherku, reaksi yang
dari tadi sudah kutunggu. Sepertinya ia sudah menikmati ciuman ini.
“Ahh…hhh..hmph…”
“Bagus chagi…terus saja begitu..kau menikmatinya kan ?” Godaku disela-sela ciuman kami.
“Ahh..oppa..hen..ti..kan..ahmp..”

“Sstt….”Kembali
ku jilati tiap sisi bibirnya yang berwarna merah mudah itu. Ku mainkan
lidahku dengan lihai,ia tidak membalas, tapi menerimanya. Ia membiarkan
lidahku bermain dengan leluasa dimulutnya, menghasilkan bunyi
decakan-decakan akibat ciumanku. Bibir kami sudah basah, air liur kami
bercampur dan menetes membasahi leher kami.

“Hen…tikan..Key…Key
oppa…aahhhm..” Rangkulannya semakin kuat mengikat leherku. Tanganku
mulai bergerak nakal, dari elusan dirambutnya, lehernya dan menuju
sesuatu yang sama sekali belum pernah kurasakan. Saat tanganku akan
menyentuh “benda” itu, tiba-tiba saja…
Brak !
“Key hyung…..makanannya sudah dat…..OH MY GOD ! OMONA !”

Aku
dan Eun Jae langsung tersentak kaget mendengar suara teriakan Taemin
dan buru-buru melepaskan ciuman kami, astaga bocah ini ! Mengganggu
saja, kenapa tidak permisi dulu ?! Dasar sialan !
“Hyu…ng..nuna…ap..apa yang kalian lakukan ?” Taemin berkata kaget sampai-sampai bungkusan makanan yang ia bawa jatuh kelantai.

“Aiish.
Taemin-ah..kenapa tidak permisi dulu, heh ?” Kataku sambil mengelap
bekas air liur tadi, begitu juga dengan Eun Jae, ia tersipu malu,
mukanya merah padam persis kepiting rebus.
“Ah..itu…mianhae hyung..aku pikir kau sedang tidur, tahu nya sedang….”
“Dasar bocah ! Sudah tahu aku dan Eun Jae ada disini, masih saja sembarangan masuk !”
“Aku sudah minta maaf ! Lagian kenapa pintunya tidak dikunci kalau ingin bermesraan, heh ? Hyung babo !”
“Ahh…Kau berani melawanku ?!”
“Oppa..sudahlah..Taemin tidak sengaja.. tidak usah ribut begitu.” Kata Eun Jae yang masih tersipu malu.
Taemin yang mendengar pembelaan itu, langsung mengangguk senang.
“Tapi bocah ini sembarangan masuk ! Mengganggu acara saja !”
“Hey..hey apa itu ribut-ribut ? Berisik !” Kali ini Onew hyung yang ikut menyahut dari ruang tengah.

“Ini…Key
hyung sedang bermes…..” Dengan cepat tanganku langsung membungkam mulut
bawel Taemin. Cukup dia saja yang melihatnya, tidak perlu semuanya tahu!
“Ssstt…dasar magnae babo ! Untuk apa teriak-teriak, hah ?”
“Lepaskan !”
“Apa yang kalian ributkan, hah ?” Onew hyung tiba-tiba datang kekamarku sambil menikmati ayam goreng yang ada ditangannya.
“Ah, tidak ada. Taemin hanya mengajakku untuk makan malam. Hehe.” Aku mencoba bersikap biasa.
“Lalu, apa yang Taemin katakan tadi ? Kau sedang apa ?”
“Ah, tidak ada ! Mungkin kau salah dengar, hyung !”
“Benarkah ? Kalau begitu, kita makan sekarang saja, Eun Jae, ayo makan !” Untung saja Onew hyung tidak curiga.

“Dasar
pembohong ! Genit ! Mesum ! Bweek !” Sahut Taemin sambil menjulurkan
lidahnya dan mengambil bungkusan makanan yang terjatuh tadi. Ingin
rasanya aku langsung menikam bocah itu. Dasar !
“Awas kau, ya !”
“Ah, oppa…sudahlah..kita makan saja, kasihan kalau mereka nanti harus menunggu kita.”

“Eun
Jae-ah…tapi yang tadi belum selesai..” Ku tutup pintu kamar tanpa
menguncinya, karena kini mereka berempat mungkin sudah makan. Ku dekati
istriku itu.”Kita teruskan…ya ?” Aku menggodanya. Eun Jae sepertinya
mau-mau saja, langsung ku rangkul pinggangnya yang langsing itu, kucium
lehernya dan…
Brak !
“Key…! cepat ma….UWOOH ! A..apa yang kalian… ?!”

Tadi
Taemin, dan sekarang ? Si Jonghyun brengsek ! Kulihat matanya
terbelalak kaget karena melihat posisiku sedang menciumi leher Eun Jae,
mulut Jonghyun ternganga, untung saja tidak ada lalat yang memasukinya.
“Memang kau pikir kami sedang apa ?” Aku tidak peduli lagi, sekalian saja biar mereka tahu.
“Oppa ! Apa yang kau katakan ?!” Eun Jae menyenggol perutku dengan sikunya.

“Aih.
Kenapa selalu ada saja yang mengganggu ? Baik, baik, sebentar lagi aku
makan, sudah sana, keluar !” Aku mendorong paksa Jonghyun.

“Ada
waktunya untuk bermesraan, sekarang ayo makan atau bagianmu akan
kuhabiskan !” Minho tiba-tiba menyahut sambil melirikku licik. Ku pikir
mereka semua sudah berkumpul diruang makan, eh ternyata..
“Minho ! Kenapa kau ikut-ikutan ?! Brengsek kalian semua !”
Ku lihat kearah istriku, dia hanya terkekeh kecil. Sampai-sampai istriku juga ikut-ikutan ? Menyebalkan !
“Heh, kenapa tertawa ? Ada yang lucu ?”
“Ahaha…tentu saja ! Melihatmu emosi begitu, lucu sekali. Kau terlalu bersemangat ! Ayo keruang makan !”
Dia keluar kamar, tidak peduli dengan keadaanku, aku ingin besamanya, hanya berdua.
“Mau makan tidak ? Kenapa berdiri disitu ?”

“Baik..baik..Aku
akan menuruti katamu, tapi awas saja, setelah ini kau yang harus
menuruti mauku.” Aku tersenyum menggodanya, ia hanya bisa menelan
ludahnya. “Lihat saja nanti, Eun Jae-ah…”
“Apa yang barusan kau katakan, oppa ?”
“Anieyo !”
***
Ruang Makan..

“Akhirnya..yang
tadi bermesraan datang juga. Hahaha !” Kata Minho blak-blakan. Aku
menarik satu kursi kosong dan Eun Jae duduk disampingku.
“Heh ? Memang tadi ada apa ?” Onew hyung tampak bingung, tentu saja ia tidak tahu.
“Ah, hyung..kau tidak tahu ? Tadi saat aku memanggilnya untuk makan malam, kulihat Key sedang…..”
“Apa ?”
“Jonghyun ! Hentikan ! Diam !” Aih, kini aku dan Eun Jae benar-benar dipermalukan.
“Key sedang menciumi leher istrinya itu. Hahaha !”
“Mwo ? Kau pikir Key seorang vampir yang menciumi leher wanita lalu menggigitnya ?” Tanggapan Onew hyung begitu polos.

“Hyung
ah ! Eh, tapi benar juga, Key akan menciumnya dulu lalu menggigitnya.
Kekekeke !” Sambung Minho lagi. Orang-orang ini ! Brengsek !
“Aku juga melihatnya, hyung !” Taemin berkata penuh semangat.
“Kau ? Melihat apa ?” Onew kembali penasaran.
“Eng, Key hyung sedang berciuman !”

“Heh,
bocah ! Kurang ajar !” Aku tidak tahan lagi dengan pembicaraan ini,
tapi bagaimana ? Aku lapar, sudahlah, biarkan mereka berceloteh. Eun
Jae juga tidak peduli, ia hanya fokus pada makanannya, sepertinya ia
sudah sangat malu jadi tidak bisa berkata apa-apa lagi.

“Key ?
Berciuman ? Aiigooo…! Tapi wajar saja kan, toh mereka sudah menikah.”
Perkataan Onew hyung benar sekali ! Dasar Taemin, Jonghyun, Minho,
kalian masih bocah, tahu !

“Bagaimana kalau mereka nanti
melakukan hubungan intim ?” Jonghyun melontarkan kata-kata konyol itu
dihadapan kami yang sedang makan, Dasar gila !
“Uhuk..huukh…uhukk !” Eun Jae langsung tersedak saat mendengar ucapan Jonghyun.
“Chagiya, gwenchana ?” Aku memberinya segelas air putih.
“Ne…gwenchana..uhuk…”
“Jonghyun ! Kenapa tiba-tiba berpikir seperti itu ? Tidak sopan !” Onew hyung menjitak kepala Jonghyun.
“Awh ! Mianhae hyung ! Aku hanya mengeluarkan pendapatku saja !”

“Hubungan
intim ? Apa semacam Making Love ?” Kini si magnae Taemin yang bicara.
Making Love ? Darimana bocah bodoh sepertinya tahu kata-kata itu ?
“Taemin-ah ! Kau masih kecil, tidak usah ikut ! Ini urusan orang dewasa !” Kata Minho memperingatkan Taemin.
“Aku sudah besar hyung ! Berhenti mengatakan aku masih kecil ! Lagipula aku sudah pernah membaca cerita seperti itu !”

“MWO
?” Kata kami bersamaan. Si magnae ini sudah pernah membaca cerita
begitu ? Aigoo…Aku yang sudah menikah saja tidak tahu ! Teknologi
ternyata punya pengaruh buruk juga ! Ckck. Aku hanya menggelengkan
kepalaku.

“Kenapa heran ? Nah, sekarang siapa yang anak kecil dan
siapa yang dewasa ? Makanya, jangan seenaknya !” Taemin merasa menang
malam ini karena berhasil membuat kami kaget setengah mati.

“Sudah
! Sudah ! Tidak penting ! Ayo cepat habiskan makan kalian, sudah dingin
!” Kata Onew hyung menengahi dan kami pun menghabiskan makanan malam
itu.
“Hem ! Aku sudah selesai ! Aku mau tidur saja, sudah lelah !” Onew hyung bangkit dari kursinya dan menuju kamarnya.
“Aku juga…hoaahm…enaknya setelah makan langsung tidur !” Jonghyun menyahut dan menyusul Onew, mereka satu kamar.

“Taemin-ah.
Ayo tidur sekarang, besok kau harus sekolah !” Minho menarik tangan
Taemin, dan Taemin mengikuti Minho dari belakang.
“Minho hyung ! Bantu aku mengerjakan PR dulu, baru aku akan tidur !”
Taemin berkata manja pada Minho, aih kupikir mereka homo. Ckck.
“Baik..baik akan kubantu .” Dan Minho mengacak-acak rambut tebal Taemin. Semakin meyakinkanku kalau mereka itu homo. Haha.
“Hey, double Min ! Apa kalian homo, heh ?!”
“Key oppa ! Jangan mengatai mereka begitu !” Eun Jae memperingatkanku.
“Jangan kalian pedulikan omongan Key !” Sambung Eun Jae lagi.
“Siapa juga yang peduli dengan omongan Key hyung !”

“Dasar
sembarangan ! Aku sebagai hyungnya wajar saja membantunya !” Hampir
saja Minho akan melemparkan sendal rumahnya ke kepalaku.Aku hanya
tertawa kecil.
“Key hyung yang mesum ! Dasar genit ! Minho hyung, kita kekamar saja !”
Keduanya terlihat kesal, dan aku senang mengolok-olok mereka berdua, menyenangkan !
***
Aku masih diruang makan, menikmati beberapa potong buah apel dan Eun Jae berada dikamar duluan.

Ku
lirik jam dinding, sudah menunjukkan pukul 10.05 malam. Memang sudah
larut, tapi aku ingin sekali melanjutkan yang tadi. Masa hanya
berciuman ? Payah sekali. Kali ini akan benar-benar aku lakukan, aku
tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Ku harap Eun Jae masih
bangun. Eits, tunggu  ! Kalau ia tidur bagaimana ?
Aku berhenti memakan potongan apel yang ada ditanganku, langsung saja kucuci tanganku dan menuju kamar.
Sampainya didepan pintu kamar, aku mengetuk pelan.
Tok..Tok..

“Eun
Jae-ah…kau tidur ?” Tidak ada jawaban, aku masuk saja dan kukunci
pintunya, tidak ingin membuang-buang waktu.Saat masuk, aku tidak
melihat ada sosok istriku disana. Kemana dia ?
***
-Eun Jae’s POV-
“Eun Jae-ah…kau dimana ? Ah, kau mau bermain denganku ? Baiklah..kalau aku menemukanmu, awas saja.”

Kudengar
Key terus meneriakkan namaku, ia mencariku. Aku sendiri baru saja
selesai mandi, karena hawanya sangat panas. Baru aku akan memakai baju,
aku lupa ! Aku tidak membawa baju gantiku ! Aih, bagaimana ini ?
Bagaimana aku bisa keluar dari kamar mandi ini? Disini hanya ada baju
mandi, memang dapat menutupi tubuhku, tapi tetap saja aku merasa tidak
nyaman jika tidak mengenakan pakaian.
Ditambah lagi…aku sedang dikamar Key ! Dan dia ada disini..Aigooo !

Aku
mengerti betul apa yang ia inginkan malam ini, kalau aku keluar dalam
keadaan hanya memakai baju mandi, dia pasti akan mengira aku
memancingnya untuk melakukan “itu” ! Andwae ! Aku tidak mau !
“Chagiya…kau dimana ? Ayolah..chagi..aku sudah tidak sabar. Hahhha.”

Ahh,
dia semakin gila ! Kenapa suamiku itu begitu mesum ?! Sebagai istri,
aku tau aku harus melayaninya, tapi aku tidak siap, aku takut ! Ciuman
tadi saja sudah hampir membuatku mati, apalagi yang lebih !

“Aiigoo…Eun
Jae-ah..kau lihai sekali bersembunyi…keluarlah. Kubilang keluar atau
aku akan mendatangimu dikamar mandi itu. Haha !”
EH ? Bagaimana ia bisa tahu ? Celaka..mampuslah kalau begini. Mau bersembunyi terus disini juga percuma, ia sudah tahu. Aiihh…
“Akan ku hitung…hana…dul….Eun Jae-ah…kau mau melakukannya dikamar mandi ? Itu yang kau mau ?”
Tidak ada pilihan lagi ! Kupakai saja baju mandinya dan melangkah keluar.
“Baik ! Aku keluar ! Dan berhenti berkata mesum begitu !”
Aku keluar dengan langkah ragu-ragu. Tanganku menutupi bagian atas tubuhku.
-End Of Eun Jae’s POV-
***
-Key’s POV-

Kau
terlalu bodoh untuk bersembunyi dikamar mandi, Eun Jae ! Malam ini juga
aku akan melakukannya. Tunggu saja, dan aku jamin kau tak akan bisa
menghindar !

“Akan ku hitung…hana…dul….Eun Jae-ah…kau mau
melakukannya dikamar mandi ? Itu yang kau mau ?” Kataku nakal, apa ia
mau melakukannya dikamar mandi ? Terlalu berani untuk ukuran istri
pemalu seperti Eun Jae. Lama sekali, apa yang ia lakukan disana ? Mandi
? Untuk apa mandi lama-lama ? Dasar perempuan !

“Baik ! Aku
keluar ! Dan berhenti berkata mesum begitu !” Kudengar suaranya dan ia
keluar dari kamar mandi itu sambil menutupi bagian atasnya yang sedikit
terbuka. Uh, seksi sekali !
Rambutnya basah oleh butiran air dan aroma wangi tubuhnya menambah nafsuku malam ini. Aku tidak sabar lagi ingin menyentuhnya.
“Eun Jae-ah..kemarilah..” Kataku sambil menepuk-nepukkan tanganku kekasur yang sedang ku duduki.

Dia
hanya berdiri mematung, kakinya sedikit bergetar. Apa yang ia takutkan
? Aku tak akan menyakitinya. Aku hanya akan menjadikannya milikku
seorang malam ini.
“Key oppa…biarkan aku ganti baju dulu..” Katanya gugup.
“Ganti baju ? Untuk apa ? Chagiya..kemarilah…”
Mukanya merah padam, ia hanya tertunduk sambil mengigit bibir bawahnya.
“Hemm…kalau kau tak mau kesini, aku yang akan kesana..”
“Eh ? Ma..mau apa kau..?”
Aku bangkit dari tempat tidur dan langsung menghampirinya.
“Sudah kubilang dari awal, aku menginginkanmu..semuanya..”
“Ak…aku..takut oppa..”

“Takut
apa ? Kau ini aneh sekali ! Emm…tapi..kau..wangi sekali..” Aku
merangkul pinggangnya dan menciumi lehernya lagi. Ah..wangi sekali, aku
dapat merasakan aroma tubuhnya menusuk hidungku.

“Op..oppa..jangan..aahh..”
Dia mendesah pelan saat ilatku menjilat tengkuknya, disini titik
positifnya. Ku jilat, kugigit dan kuhisap hingga meninggalkan sebuah
kissmark disana. Tidak hanya satu, aku menhisap bagian lehernya yang
lain, terus kuciumi dan kujilati, Eun Jae tidak berbuat apa-apa,
seakan-akan menikmati apa yang aku berikan.
Aku yang sadar dia hanya memakai baju mandi, tanpa dalaman yang ia kenakan, langsung membuka ikatannya perlahan.
“Eun Jae-ah…kau nakal sekali..tidak memakai dalaman, hemm..?”
“A..aku tadi lupa membawa bajuku…tidak sengaja…”

“Aku
tidak peduli kau lupa atau tidak…hhmm..” Tanganku melanjutkan untuk
melepas ikatan baju mandinya, bibirku masih menciumi lehernya, Eun Jae
merasakan kegelian saat aku melakukannya.
“Op..oppa..apa..yang kau lakukan…jangan…”

“Tidak
mau…kau harus menurutiku malam ini..” Ikatannya sudah terlepas. Aku
sudah tidak tahan ! Eun Jae terus saja menahan baju mandinya agar tetap
terpasang ditubuhnya.Wajahnya merah padam, ia menutup matanya.
“Chagiya…jangan menahanku..biarakan aku melihat tubuhmu, okay ?”
“Ak..aku malu…jangan lakukan…”

“Kau
banyak bicara…” Ku buka perlahan baju mandinya, sebagian tubuh indahnya
sudah dapat terlihat, aku semakin tidak sabar untuk dapat melihat
seluruh tubuhnya. Kurasakan darahku mengalir cepat, jantungku berdetak
kencang, mungkin Eun Jae merasakan hal yang sama denganku. Dan juga
dapat kurasakan juniorku mulai menegang.

“Kk…Key…jangan…kumohon..aku..malu..”
Aku tidak mempedulikan kata-katanya, tanganku melanjutkan membuka baju
mandinya, sudah setengah bagian. Sedikit lagi…
“Ku bilang jangan…Key…” Dia terus meronta meminta aku menghentikan ini.
“Diam…jangan melarangku…”Saat bajunya sudah terbuka hingga pinggang…
“JANGAAN !!”
Buuk !

“AWW
! Apa yang kau lakukan ?!”Tak kusangka, Eun Jae menendang juniorku
menggunakan lututnya. Aih, nyeri sekali ! Aku memegangi juniorku yang
sangat malang ini, sementara itu Eun Jae membenarkan baju mandinya.
“Sudah kubilang jangan lakukan ! Aku belum siap untuk itu…!”

“Awhh..sakit
sekali ! Kau ini ! Kau istriku, jadi harus melayaniku dengan baik ,
bukannya menendang juniorku tiba-tiba !!” Dari wajahnya, sedikitpun
tidak menunjukkan rasa penyesalan atas apa yang ia lakukan tadi.

“Biarkan
saja !” Ia berkata jutek, apa ia tidak peduli dengan keadaanku ini ?
Aih, menyebalkan ! Gagal lagi rencanaku kali ini ! Awas saja kau nanti !
***
-Eun Jae’s POV-

Aku
dan Key selama sehari ini tidak bicara. Mungkin ia masih marah soal
kemarin itu. Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus kulakukan saat
ia mulai membuka bajuku, jadi kutendang saja juniornya. Aku tahu, pasti
sangat sakit ! Tapi apa boleh buat ? Aku tidak siap, aku takut sekali
melihat wajahnya yang nafsu itu. Saat ia menciumi leherku, aku masih
bisa menerimanya, tapi saat ia melucuti baju mandiku secara perlahan,
aku malu sekali, jantungku serasa mau keluar! Mianhae oppa, maksudku
bukan menyakitimu, tapi aku benar-benar takut ! Aku juga sebenarnya
tidak mau kau marah dan mendiamkanku begini, ahh..aku bingung !
Otteokhe ? Aku harus bagaimana ? Apa aku harus minta maaf padanya ?
Kalau ia tidak memaafkanku, bagaimana ? Aish…
-End Of Eun Jae’s POV-
“Eun Jae-ah..kau tidak kerja hari ini ?” Tanya Onew saat ia melihat Eun Jae santai diruang TV.
“Anieyo, Onew-ssi…minggu depan baru ada pemotretan untuk majalah lagi.”
“Ah, arra…Oh, kemarin malam aku ada mendengar teriakan dari kamar kalian, itu suaramu ?”
“Eh ? Aah..itu..ne, memang aku, waeyo ?”
“Kenapa kau berteriak ? Apa ada sesuatu ?” Onew duduk disamping Eun Jae dan ikut menonton TV.

“Anni…Key
oppa hanya menakutiku dengan kecoak mainan, jadi aku berteriak saja.
Haha.” Eun Jae tidak mungkin mengatakan kejadian waktu itu, memalukan
sekali kalau sampai Onew tahu.
“Benarkah ? Kekanakan sekali.ckck. “
“Ya, benar. Haha. Eh, daritadi aku tidak melihat Jonghyun, dan Minho, kemana mereka ?”
“Jonghyun ! Astaga !” Onew menepuk jidatnya.
“Wae ?”
“Aku lupa ! Aku ada acara dengannya, aih pasti anak itu sudah menungguku !” Onew buru-buru bangkit dari duduknya.
“Dan Minho ?” Eun Jae masih saja bertanya.

“Em..mungkin
menjemput Taemin, sebentar lagi jam pulang sekolah, aku pergi dulu, kau
baik-baik disini,kalau ada apa-apa, telepon aku, ya !” Onew lalu
bergegas mengambil kunci mobilnya dan langsung melangkah keluar
apartemen.
“Ne, hati-hati dijalan !”

“Aahh…apartemen sudah
sunyi. Onew dan Jonghyun ada acara, Minho menjemput Taemin. Dan suamiku
Key ? Belum pulang kerja. Ukh..masih jam 4.00 sore.” Eun Jae bicara
dengan dirinya sendiri. Dia sendirian di apartemen yang cukup luas ini.
Eun Jae daritadi menggonta-ganti chanel TV, tidak ada siaran yang
menarik menurutnya, begitu terus hingga Minho dan Taemin pulang.
“Annyeong, kami pulang.” Sapa Minho dari luar.
“Akhirnya pulang juga, aku sendirian disini.” Ucap Eun Jae kesal.
“Oh ya ? Mianhae, tadi aku dipaksa Taemin untuk menemaninya ke game center.”
“Gwenchana.”
“Kemana yang lain ?” Tanya Taemin sambil celingukan.
“Sudah kubilang aku sendirian, Onew-ssi pergi dengan Jonghyun dan Key belum pulang kerja.”
“Ohh..arra…nuna, kau sudah makan ?”
“Ne, ah, Taemin, ganti pakaianmu dulu, setelah itu, mau bermain playstation bersamaku ? Aku bosan !”
“Apa aku tidak diajak ?” Sahut Minho.
“Haha, hampir lupa . Ya sudah, kita main bersama, mandilah dan ganti dulu pakaian kalian .”

Tidak
lama, Ketiganya lalu memulai permainan mereka. Daritadi Taemin terus
dipojokkan karena scorenya selalu yang paling rendah. Jadi yang masih
semangat bermain hanya Eun Jae dan Minho.
“Ya ! Kalian curang !”
“Taemin-ah, curang bagaimana ? Kau sendiri yang payah !”
“Terima saja nasib burukmu itu, haha” Ledek Eun Jae yang terus memainkan joystick playstationnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.38 pm.
“Aku capek…istirahat dulu..” Kata Minho lalu menyenderkan kepalanya disofa, sedangkan Taemin sudah tertidur lebih dulu.

“Aih..kalian
ini ! Kenapa begitu saja sudah capek ? Huh..” Apa boleh buat, Eun Jae
menghentikan permainan yang sedang seru itu. Ia baru saja akan
melangkah kedapur, dan dilihatnya dari arah pintu, Key sudah datang.

“Oppa..kau
sudah pulang ? Sudah makan ?” Key hanya diam, tidak mengacuhkan
pertanyaan Eun Jae. Dan berlalu begitu saja menuju kamarnya.

“Apa
dia benar-benar marah ? Huh.” Eun Jae pergi kedapur dan meminum sebotol
air mineral. Dia tidak tahan lagi kalau terus begini, jadi ia menyusul
pergi kekamar.
***

“Oppa…boleh aku masuk ?” Eun Jae berkata
pelan. Merasa tidak dijawab, ia langung membuka pintu kamar yang tidak
dikunci itu. Dilihatnya Key sedang asik membaca sebuah novel diatas
kasurnya.

“Oppa…kau masih marah ? Mianhae, maksudku bukan mau
menyakitimu, aku bingung apa yang harus aku lakukan..” Tetap saja, Key
lebih memilih memperhatikan novelnya daripada istrinya yang sedang
bicara. Eun Jae lalu berjalan ketepi tempat tidur, ia berdiri disamping
Key.
“Mianhae. Key…jangan marah lagi. Kau ini seperti anak-anak saja !”
“…..”
“Key…kau benar-benar marah soal kemarin ? Jeongmal mianhae, ayolah..katakan sesuatu..”
Key tetap bungkam, menatap istrinya saja tidak, apa lagi mendengarkan perkataannya.

“Key..!”Eun
Jae tidak tahan lagi, dirampasnya novel yang sedang Key baca dan
dilemparkannya kewajah suaminya itu.”Dengarkan aku ! Aku sudah minta
maaf, kenapa kau masih cuek padaku hanya gara-gara hal kecil kemarin ?!”
“Apa-apaan kau ! Kau bilang hal kecil ? Pukulanmu itu hampir membuatku mati,tahu ?!”

“Tapi
aku tidak sengaja..hhiks..aku minta maaf…hhhiks..mianhae, jangan marah
lagi..hhh..” Air mata Eun Jae kini keluar membasahi pipinya. Tentu saja
Key kaget.
“Kenapa menangis ? Aishh…”

“Pabo…kau bodoh !”
Eun Jae menghapus air matanya dan baru saja ia akan meninggalkan Key,
dengan sigap tangan Key menahan tangan Eun Jae.
“Uljima…baik, aku tidak marah. Sudahlah, jangan menangis lagi, dasar cengeng !”
Key lalu berdiri kehadapan Eun Jae dan menghapuskan sisa air matanya.
“Benar kau tidak marah lagi?”
“Aku tidak akan marah kalau kau mau menuruti mauku malam ini. Haha” Goda Key yang langsung membuat wajah Eun Jae memerah.

“Eh..?
Ap..apa…maksud…mmmphh…” Key langsung mengunci rapat bibir Eun Jae
dengan bibirnya. Tangannya terus memegangi wajah istrinya, lalu
membelai lembut rambutnya.
Eun Jae lagi-lagi hanya bisa meremas kuat baju kaus yang dikenakan Key.
“Ahh…mmphh..K..Keey…”
Kali ini memang benar-benar waktu yang ditunggu Key. Kesempatan emas ini tak akan ia biarkan lepas begitu saja.
“Eun Jae-ah….kali ini jangan menolak lagi..okay ? Saranghae…”

Ciuman
Key semakin ganas, lama sekali ia melumat bibir mungil itu, tapi Eun
Jae tidak juga membuka mulutnya. Key merasa belum puas, tapi keduanya
sudah kehabisan nafas.
“Ahh..hhh…Key…”
“Chagiya..ayolah..buat aku bahagia malam ini, selama kita menikah, aku tak pernah menyentuhmu, masa kali ini juga tidak boleh ?”
“Ta…tapi aku..takut..”
“Lagi-lagi takut…apa yang kau takutkan ? Disini tidak ada setan !”
“Kau setannya, aku takut sekali melihat wajahmu yang nafsu itu..”

“Mwo
? Wajah tampan begini kau bilang menakutkan ?” Eun Jae hanya tertawa
kecil. Key yang tidak sabaran lagi, kembali mengulum bibir Eun Jae.
Dihisapnya, digigitnya kecil hingga Eun Jae merasa nyeri dan akhirnya
memberikan ruang pada lidah Key untuk memasuki mulutnya.
“Ahmm…Mmpphh…aahh..”
“Mmmphh….”

Suara
decakan dari ciuman keduanya pun tak terhindarkan. Key dengan nafsunya
menjilati mulut Eun Jae, dihisapnya bibir bawah Eun Jae, kembali
membuat Eun Jae merasa nyeri.
“Awwh..ahh…”

“Eun
Jae-ah…jangan diam saja, lakukan sesuatu padaku juga..hmmmp..” Kata Key
disela-sela ciumannya. Eun Jae yang menikmati ciuman Key, tidak mau
kalah, lidah bermain dengan lidah Key, sesekali ia gigit bibir Key dan
tangannya merangkul erat leher suaminya itu.
“Sepertinya kau menikmatinya..heemmph..” Lidah Key mulai menjalar kearah leher Eun Jae, diciuminya pelan…

“Ahh..Ke..Key…Key….aahhh..”
Desahan kecil mulai keluar dari mulut Eun Jae. Key yang mendengar suara
merdu itu, semakin bernafsu, setelah diciuminya leher putih itu,
dijilatinya…dan dihisapnya, meninggalkan beberapa bekas merah disana.
“Key…sudah..ahhh..nanti kalau ada yang melihat…ahh..”
“Tidak akan…kita aman disini, dikamarku..hanya aku dan kau, chagi..”
“Tapi diluar ada Minho dan Taemin…”
“Apa yang mereka lakukan ?” Key terus menikmati leher istrinya.
“Ahh..me..mereka..ahh..Key…mereka tidur..”
“Benarkah ? Baguslah…aku bisa melakukannya dengan leluasa kali ini..”
“Lalu..bagaimana kalau Onew & Jonghyun datang…?”
“Mereka pasti pulang larut…tenanglah…heemmp…aahh..”
“….” Eun Jae tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kini ia hanya bisa pasrah dengan apa yang akan dilakukan Key selanjutnya.

“Chagiya..ahh..aku
tidak sabar lagi !” Key melepaskan ciumannya yang bersarang dileher Eun
Jae, dan ia pun mengangkat Eun Jae lalu merebahkannya keatas kasur.
Keadaannya kini sangat menguntungkan bagi Key karena posisi Eun Jae ada
dibawahnya.
“Key…aku..takuut…”
“Jangan khawatir….tenanglah…hhmm..”

Bibir
Key kembali menciumi bibir Eun Jae, lidahnya dengan mudah memasuki
rongga mulut Eun Jae dan bermain didalamnya, Eun Jae membalasnya, namun
lidah Key lebih dulu menahan lidahnya. Selama tujuh menit ciuman panas
itu berlangung, air liur mereka menetes diekitar bibir dan leher mereka.

Puas
bermain dengan bibir Eun Jae, kini lidahnya menjilati leher Eun Jae,
kembali ia hisap bekas merah yang tadi sudah ia buat sebelumnya.
“Aahh…Kk..Key…hen..tikan…ahhhh…” Eun Jae mendesah kegelian.
“Hmm..nikmati saja..kau menyukainya kan ? Ahh..Eun Jae-ah…tubuhmu..wangi…membuatku tidak tahan !”

Tangan
Key mulai menyusup kedalam punggung istrinya, dia elus pelan hingga
tangannya kini mulai menyentuh dada istrinya yang sangat sensitif itu.
“Eun Jae-ah…aahh…kau terlalu menggodaku…” Tangan Key meremas pelan buah dada itu dari luar bra nya.
“Ahh…Keey..aah..” Tangan Eun Jae berusaha menahan tangan Key yang semakin keras meremas-remas dadanya.”Keey…sakit…ahh..”

“Kau
akan menikmatinya…ahh…” Key masih dengan kegiatannya, kini tangannya
mencari-cari ikatan bra itu. Setelah ia temukan, langsung saja ia lepas
bra itu dan dilemparmya asal. Payudara Eun Jae kini dapat terlihat
jelas oleh Key, meski masih tertutup oleh terusan pendek yang dikenakan
Eun Jae.
“Kk…Kkeey…” Ucap Eun Jae gugup dan menutupi payudaranya itu dengan tangannya.

“Jauhkan
tanganmu itu…ayolah chagi…” Key lalu menjauhkan tangan Eun Jae dan
menggantikannya dengan tangannya. Dipegangnya, diusapnya lembut benda
kembar itu lalu ia mulai meremasnya lagi.
“Ahh ! Sakit Key ! Ahhh….” Eun Jae mendesah lagi, entah karena sakit atau ia memang menikmatinya.
“Terus..keluarkan suara merdumu itu…”

“Ahhh….haahh….ah..”
Key mulai memainkan nipple milik Eun Jae, membuat payudara Eun Jae
mulai mengeras. Setelah dirasanya cukup, kini mulut Key yang mulai
menghisap nipple itu, lidahnya terus menjilati dan menggigit pelan
payudara milik Eun Jae.
“Hhm…aahh…” Key mendesah nikmat atas perlakuannya sendiri.
“Ahhh..Key…sakit..aahh..”

Sementara
lidahnya masih bermain dengan payudara istrinya, tangan Key kini
melucuti pakaian tipis yang dikenakan Eun Jae, hingga kini terlihatlah
sudah tubuh mulus Eun Jae dihadapan mata Key, tanpa benang, tanpa kain,
pemandangan yang sangat langka bagi Key.

Key kini sudah
benar-benar seperti setan yang penuh dengan nafsu. Ia membuka sendiri
baju kaos yang ia kenakan, dan dengan perlahan, ia buka celananya,
hingga kini keadaan keduanya polos tanpa ikatan benang.
-Key POV

Entah
setan apa merasukiku, aku sudah tidak dapat menahan nafsuku malam ini.
Ku lucuti pakaiannya, hingga kini mataku dengan leluasa dapat melihat
tubuh indahnya. Aku sendiri melepaskan baju dan celana yang aku
kenakan, karna aku tahu, Eun Jae tidak akan mau jika aku suruh melepas
pakaianku, dia terlalu pemalu.

“Eun Jae-ah…saranghae..aku
mencintaimu..jeongmal saranghae, chagiya..hhmm..” Lidahku mulai
menjalar turun, dari payudaranya, kini menjilati bagian perutnya.
Tubuhnya menggeliat tiap kali lidahku menjilatinya, desahan-desahan
dari mulutnya pun keluar tak keruan.
“Akkh….Key…Ahhh…” Dengan erat kini tangan Eun Jae memeluk leherku, sesekali ia remas punggungku untuk menahan desahannya.

“Chagiya…suaramu
menggoda sekali..aku suka..ahhh..” Lidahku masih menjilati perutnya,
dan tanganku kembali meremas-remas payudaranya yang sudah mengeras.
Benar-benar sensasi yang membuatku semakin terangsang. Dia sepertinya
menikmati permainanku, tangannya begitu erat merangkulku hingga tubuhku
berhimpitan dengan tubuhnya. Kurasakan tubuh kami yang basah dan
berkeringat, dan sesuatu dibawahku sepertinya menegang. Tapi aku tidak
mau mencapai puncaknya sekarang, aku masih ingin menikmati tubuhnya,
ini baru permulaan.

“Ke…Key…mmhh…aahhh…” Mendengar ia terus
mendesah, kuhentikan jilatanku diperutnya. Tanganku kini bergerak
nakal, dari payudaranya kini menuju turun, ku belai lembut tubuhnya…
“Aaahhh….”

Terus
ku belai tubuhnya hingga tanganku sampai pada sesuatu yang sangat
dijaga oleh kaum wanita, termasuk Eun Jae. Tapi ia sudah menjadi
istriku, jadi aku berhak menikmatinya.

Ku elus pelan rambut halus
yang tumbuh disekitar Ms.V nya. Itu membuat Eun Jae kembali kegelian
dan tubuhnya lagi-lagi menggeliat, sungguh menggoda.
“Key…a..apa..yang..kau pe..pegang? Ahhh…Key…aakhh..” Aku tahu, ia menikmati ini.

“Punyamu..aah…ini
menyenangkan..kau suka kan ?” Ku raba-raba lagi Ms.V milik Eun Jae, apa
ini yang dinamakan kenikmatan ? Aku sungguh menikmatinya, memegang saja
sudah membuatku begitu bergairah, apa lagi jika aku melakukan itu.
“Aakhh…Key…sudah..aahh.” Semakin kau mendesah, semakin menaikkan nafsuku.
Juniorku semakin menegang. Perlahan, kucoba memasukkan satu jari telunjukku kedalam lubang Ms. V Eun Jae.
“Mungkin akan sakit….tahan sedikit…”
“A..apa yang kau laku…..AH !” Saat jariku memasukinya, saat itu juga Eun Jae mengerang kesakitan dan mengeratkan pelukannya.
“Mianhae…apa sakit ?”
“Tentu saja, bodoh !”
“Ahaha, mukamu lucu sekali !”
“Ja…jangan tertawa !”
‘Ini baru jariku..aku belum memasukkan juniorku. Kekekek ~”
“Mw…Mwo ?! Ahhh…tapi ini sakit…aahh..”

“Kau
menyukai ini kan ? Buktinya kau terus mendesah nikmat, jangan bohong
Eun Jae-ah…aaakkkhh..” Ku keluar-masukkan jariku, rasanya seperti
tersedot, tapi ini benar-benar nikmat !
“Molla…! Ak..aku tidak tahu..aakhh..Key…sakit..”
Ku coba lagi memasukkan dua jariku bersamaan kedalam liang Ms. V nya.
“Tahan sedikit..okay ?” Belum sempat dia meng-iyakan, aku langsung memasukkan dua jariku lagi.

“AAHH
! Akkh…aakh…sakit…” Kini tiga jariku sudah sukses masuk kedalam
lubangnya, Ms.V nya terus menyedot jari-jariku, dan keluarlah cairan
putih kental dari lubangnya. Reaksi Eun Jae lumayan cepat.

“Sstt..jangan
berteriak…mmpphh..” Aku melumat bibirnya lagi agar ia tidak berteriak,
tiga jari kananku masih bersarang di Ms.V nya, sedangkan tangan kiriku
meremas-remas payudaranya. Tiga sensai luar biasa yang kudapat langsung.
“Mmmph….”
Tangan Eun Jae meremas punggungku kuat, tubuhnya menegang dan desahan-desahan tak hentinya ia keluarkan.
Kurasa, Eun Jae sudah lumayan rileks, kulepas ciumanku dan beralir ke Ms. V nya.
“Kau akan menikmati ini, chagi….”

Kulepas
tanganku dari lubangnya, penuh dengan cairannya. Ku paksa Eun Jae untuk
melumat jariku tadi, sementara lidahku mulai menjilati permukaan Ms. V
nya.
“Haah…aahh..Key…”
“Nikmati saja, baby…”

Aku pun
dengan bergairah menjilati benda berharga itu, lidahku menyapu habis
cairan yang ia keluarkan tadi. Sesekali kuhisap untuk mendengar Eun Jae
kembali mendesah. Dan itu berhasil.
“Ahh..Keyy…aaahh…ak..aku tidak tahan..aahhh..”

Aku
senang sekali saat ia mengatakan itu. “Bagus chagi…kita akan menikmati
malam ini, percaya padaku, ini tak akan menyakitimu..” Eun Jae hanya
mengangguk, sebuah jawaban yang membuatku ingin berbuat lebih dari ini.
Terus kujilat…ku ciumi…kuhisap…kujilat lagi..aaahh…
Lidahku terus menjilati Ms.V nya, hingga menemukan klitorisnya, kutekan pelan bagian itu.
“AH ! Key..!”

“Baiklah..heemm…aaahhh…”
Ku tekan-tekan bagian itu, hingga cairannya kembali keluar,
kuhisap..kusedot…kujilat tanpa ada rasa jijik sekalipun. Kepalaku kini
benar-benar hilang dibalik pangkal pahanya.

“Emmh..Key..sampai
kapan kau akan terus menjilatinya ? Ahhh..” Eun Jae menekan kepalaku
lebih dalam, seakan-akan menyuruhku untuk terus melumat Ms. V nya. Dia
mulai berani ternyata, kukira awalnya ia pemalu. Rupanya Eun Jae wanita
yang sulit ditebak.

Daritadi aku menahan juniorku yang sudah
menegang dengan sempurna, kurasa ini saatnya. Ms. V Eun Jae juga sudah
basah. Aku akan melakukannya, membuatnya menjadi istri yang utuh
bagiku, hanya milikku.
“Chagiya…aku..tidak tahan lagi. Kumasukkan, ya? Akkh…Juniorku sudah tidak sabar..”
“Aku takut….pasti akan berdarah..sakit..”
“Akan kulakukan dengan pelan, percaya padaku..”
“Pelan..pelan…aku takut…”

Tidak
mau membuang-buang waktu, ku himpitkan lebih dekat tubuhku dengan tubuh
Eun Jae, juniorku dapat bergesekan dengan Ms.V nya, itu saja membuat
jantungku berdetak hebat dan nafsuku sudah tak terkendali. Eun Jae
melakukan hal yang sama, tangannya semakin kuat merangkulku, wajahnya
terlihat ketakutan. Sebentar saja chagi, ketakutanmu akan menjadi
kenikmatan.
“Akan kulakukan..saranghae chagi…”

“Nado
saranghae, oppa..” Sambil membuka lebar pahanya, kuarahkan juniorku
menuju liang Ms.V nya, berkali-kali kugesekkan agar tepat masuk
kedalamnya.
“Akkhh…akkhh….”

Awalnya kukira mudah saja,
ternyata sulit juga. Tubuh kami benar-benar basah dan saling menegang
menahan kenikmatan ini, meski juniorku belum sepenuhnya masuk.
“Key..cepat sedikit..aahh…aku tidak kuat Key…”
“Sabarlah chagi…sedikit lagi..”
Setelah lumayan lama mencari-cari liang kenikmatan itu, akhirnya kutemukan.
Dengan satu hentakan, langsung kumasukkan juniorku dan langsung menembus dinding penghalang Ms. V nya.
“GYAAA…haahh….haaahh….aahhh…”  Seketika itu juga, Eun Jae mengerang nikmat.
“Haah…aaahh…juniorku…sudah masuk…aahhh..” Aku sendiri sampai terengah-engah.
“Aku..tahu..aku dapat merasakannya…hangat..tapi..aakhh..sakit..”

Juniorku
sudah masuk penuh kedalam lubang Ms.V Eun Jae, rasanya benar-benar
nikmat, baru kali ini aku merasakan sensai yang sangat luar biasa.
Juniorku rasanya seperti disedot oleh Ms.V Eun Jae, aku dapar merasakan
denyutannya.
“Apa ini nyaman ?” Aku bertanya pada Eun Jae yang menutup matanya.
“Ku rasa iya…haahh….Key…apa aku berdarah ? Ini terasa nyeri.. akkh..”
Aku melihat ada sedikit bercak merah membasahi seprei kami bersamaan dengan keluarnya cairan ku dan cairan Eun Jae.

“Ya
sedikit, itu wajar saja ketika pertama kali melakukannya..”  Dia
mengangguk kecil, kulihat wajahnya memerah dan berkeringat,bahkan
matanya mengeluarkan air mata. Ku sapu keringat dan air matanya dengan
tanganku. Bibirku kembali mengulum bibirnya untuk membuatnya tenang.
“Kau lelah?”
“Lumayan..”
“Tapi ini hanya awal..aku belum puas chagi…biarkan aku melakukannya lagi ya ?”
Benar, ini hanya permulaan, belum apa-apa. Aku belum puas.
“…Lakukan dengan pelan…yang tadi sangat sakit..”

Langsung
saja kulumat habis bibir mungilnya, dengan maunya sendiri, Eun Jae
membuka rongga mulutnya, lidahku langsung saja menelusuri isi mulutnya,
kujilati tiap sisi bibirnya dengan penuh nafsu, air liur kami bercampur
dan mengeluarkan suara decakan.
“Ahh..Key…Cepatlah..aku lelah, Key…mmpphh…”
“Baik kalau itu maumu…aahmm…”

Dengan
juniorku yang masih bersarang diliang Ms.V nya, ku gerakkan in-out
secara berulang-ulang, ku angkat pinggulku agar mudah melakukannya,
begitu juga dengan yang dilakukan Eun Jae, ia mengikuti gerakanku,
badannya menggeliat penuh gairah. Tangannya yang merangkulku kini mulai
meremas-remas sendiri payudaranya yang sedari tadi bergoyang karena
gerakan kami. Aku tidak tahu kenapa ia melakukan itu, mungkin agar
menahan sakitnya, yang pasti, sikapnya itu membuat ku terangsang,
nafsuku kembali naik.
“Akkhhh…akkhh….Key…lebih cepat…ahhhh..” Eun Jae mengeluarkan kembali desahan indahnya.
“Kau mulai nakal, Eun Jae-ah….”

Ku
percepat gerakanku, lidahku menjilati lagi lehernya, semakin menambah
kenikmatan malam ini. Semakin cepat kugerakkan Juniorku….semakin
kencang pula Ms.V Eun Jae menyedotnya. Ranjang kami ikut berdenyit
karna hebatnya getaran dari tubuh kami. Keringat pun membanjiri tubuh
dan seprei yang kami tiduri, juniorku dan Ms.V nya saling bergesekkan,
mulut kami saling mendesah, saling memberikan kenikmatan, itu yang kami
rasakan malam ini. Aku dengan gesit menggerakkan juniorku didalam
liangnya, tanganku ikut meremas payudaranya yang daritadi terus
menggodaku. Bibirku tak tinggal diam, kujilati dengan nafsu seluruh
bagian tubuhnya, dari mata, hidung, bibir, leher dan perutnya. Air
liurku membasahi tubuhnya, bercampur dengan keringat yang ia keluarkan.
“Akkhh….aakkhh…Key..aku mau keluar…aakkhh..” Eun Jae berkata terbata-bata, ia sungguh menikmati apa yang kuberikan.

“Keluarkan
saja cairanmu itu, chagi…aahh..” Aku terus menggerakkan juniorku In-Out
secara berulang-ulang, juniorku menegang dengan sempurna didalam liang
Ms. V Eun Jae, dan akhirnya…

“AKKHH….Key…” Eun Jae mengalami
klimaksnya untuk yang kedua kali, kali ini cairannya lebih banyak
daripada yang ia keluarkan saat jariku yang masuk.

“Ahh..Eun
Jae-ah..peluk aku…aku juga ingin keluar..peluk aku, chagi..aahhh..” Aku
menunggu waktu klimaks ku, Eun Jae menuruti perintahku, ia memelukku
erat, menghimpitkan tubuhnya, hingga aku dapat merasakan payudaranya
menekan dadaku. Eun Jae bahkan menekan bokongku agar juniorku semakin
dalam memasuki liangnya. Eun Jae sudah terbawa nafsunya sendiri. Ia
menarik wajahku dan mencium bibirku untuk yang pertama kalinya. Dia
terlihat begitu bergairah kali ini. Tubuhnya terus menggeliat dan ia
gerak-gerakkan pinggulnya, menambah sensasi nikmat untuk juniorku.
“Enghh..hhmp…aaahh..Eun Jae..terus begitu..peluk aku lebih erat..akkhh..”

Sudah
tidak dapat kutahan, akhirnya kucapai klimaks ku, cairan juniorku
berhamburan keluar dan sebagian masuk kedalam tubuh Eun Jae. Dia sudah
jadi milikku, dan sebaliknya,malam ini malam yang penuh kenikmatan,
kamar ini seakan jadi saksi bisu atas apa yang kami lakukan.
“Hah..hah…hah..aahh..” Kami sama-sama kelelahan, cukup banyak tenaga yang kami keluarkan untuk melakukan ini.
“Key..aku lelah..haah…”
“Sedikit lagi…ini belum selesai..” Kataku sambil perlahan menyapu keringatnya, kucium pelan bibir mungilnya.
“Emph…tapi Key..aku benar-benar lelah..”
‘Sebentar saja, sekalian saja kita tuntaskan malam ini, ya ? Ayolah…”

Dia
hanya diam, pasrah dengan apa yang akan kulakukan selanjutnya. 
Perlahan kulepas juniorku dari liangnya, dan kembali kujilati bibir Ms.
V nya. Ku hisap habis cairan yang Eun Jae keluarkan tadi.
“Aahh..Ahh..Key…terus..aahhh..”
“Mmpphh…aahh..selesai, sekarang giliranku !”
“M…Mwo ?”
“Lakukan apa yang kulakukan pada punyamu tadi…”
“Ahh..a..aku malu..aku…tidak mau..”
“Malu kenapa ? Kita sudah melakukannya, ayolah chagi..kau mencintaiku kan ?”
Aku memposisikan badanku duduk dengan Eun Jae yang ada diatasku, kuarahkan kepalanya menuju juniorku.
“A…apa yang harus kulakukan ?”
“Kau tidak tahu ? Seperti tadi…saat aku menjilati punyamu..Jangan membuang waktu, Eun Jae-ah..”
Dengan segera ia mengangguk, dielusnya pelan juniorku lebih dulu. Membuatku mengerang nikmat.
“Bagus Eun Jae…aahh…lebih cepat…aahh..”

Tangan
Eun Jae mulai terbiasa memegang juniorku, langsung saja ia naik
turunkan juniorku, gerakannya sangat cepat,  sungguh nikmat..
“Aakkh….aaakhh…terus baby..aahhh…lakukan sekarang..aahh..”
Eun Jae lalu mengulum hampir semua juniorku kedalam mulutnya. Sambil mengelusnya, gerakkan Eun Jae semakin bernafsu.

“Aku..keluar
lagi Eun Jae-ah…”Kataku tidak tahan. Akhirnya aku klimaks lagi,
cairanku sepenuhnya kini masuk kedalam tenggorokan Eun Jae.
Lantas, Eun Jae menciumku dan memaksaku untuk merasakan cairanku sendiri yang masih tersisa dibibirnya.
“Mmphh….”
“Ahhhh…mmmpph…”
Eun Jae lalu melepaskan ciumannya. Nafasnya tak beraturan, tubuhnya juga masih berkeringat.

“Lelah…?”
Tanyaku padanya, ia hanya mengangguk. Kutarik tubuhnya,hingga berada
kembali dibawahku, kututupi tubuh kami berdua dengan selimut. Ku elus
lembut rambutnya, bibirku kembali menciumnya,tangannya dengan erat
memelukku.
“Gomawo, chagi….saranghae..” Aku membalikkan tubuhku kesampingnya.
“Nado saranghae…” Dia tersenyum menatapku. Malam ini benar-benar membuatku bahagia.

“Tidurlah,
sudah malam..” Ini sudah larut, dari jam 8 malam kami melakukannya
hingga pukul 10 malam. Sangat lelah, tapi menyenangkan.
Kupeluk ia hingga kami berdua tertidur. Eun Jae-ah, jeongmal gomawo..yeongwonhi saranghae…


-END-
Muahahaha. Akhirnya ini FF mesum selese juga xD

Merinding sendiri pas bikin ne FF, sumpah . Tau dah ne otak mikirnya sampe kesini,
makanya langsung disalurkan aja daripada dibiarkan. HAHA
Maap kalo salah kata atau semacamnya, karna saya hanya manusia biasa yang pasti punya dosa. Kekekeke ~

1 komentar:

  1. Casinos Near Fort Myers Casino, FL - Mapyro
    Find Casinos Near Fort Myers Casino, FL, United States and งานออนไลน์ other 과천 출장마사지 local landmarks. Find your way around 천안 출장샵 the casino, find where 대전광역 출장안마 everything is 울산광역 출장안마 located with

    BalasHapus